Siang ini saya bertemu dengan seorang teman yang mendedikasikan hidupnya dengan mendatangi apotik, hotel, travel dan sejenisnya untuk memasarkan aplikasi retail. Sungguh hal yang saya sulit pahami mendengar cerita beliau. Saya pernah menghabiskan 2 bulan untuk membangun aplikasi penjualan yang berisi P.O.S dan stock distribution, dan juga 3 bulan untuk membangun aplikasi akuntasi berbasis FIFO dan Perpetual. Kedua hal tersebut adalah aplikasi yang saya bangun dengan maksud menjadikannya retail.
Dalam obrolan singkat tersebut kami sepakat bahwa aplikasi retail punya varian karakter bisnis yang sangat luas bahkan untuk usaha yang sejenis. Didukung juga dengan pengalaman saya ketika harus berkali memfasilitasi varian tersebut dari satu bisnis kebisnis sejenis milik clinet-client yang berbeda. Saya menemukan titik jenuh dan memutuskan untuk fokus ke projek dibandingkan mentelateni aplikasi retail.
Dalam benak saya, paling tidak hingga beberapa jam lalu, aplikasi retail bukan untuk programmer SOLO, ini lebih tepat untuk perusahaan sekelas zahir yg dilengkapi dengan siklus development yang panjang, support team yang solid, manajemen pra dan pasca penjualan yang baik.
Pengakuan dari teman tersebut meruntuhkan pandangan saya, karena selama ini dia tidak memiliki semua yang saya bayangkan tadi, client dan support hanya dialakukan oleh segelintir orang dan dia sendiri, yang nota bene mereka bukan insan IT tetapi lebih tepat disebut entrepreneur IT. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah harganya. Aplikasi apotik lengkap dengan fitur akuntansi hanya dihargai 1,5 juta itu pun harus menerima cemoohan dari calon pembeli yang mengaku produk dari surabaya hanya 800 ribu. bandingkan dengan miliki zahir yang dijual permodul, dengan harga yaris sama dengan harga satu aplikasi lengkap.
Saya ingin berkenalan lebih jauh dan belajar lebih banyak, bagaimana semua ini bisa terjadi, dan dimana letak chalenge dan rewardnya.
No comments:
Post a Comment